Kebudayaan Murung Raya Tetap Lestari Meski Anggaran Terbatas
Puruk Cahu, Lintasnusantara24 .com– Pemerintah Kabupaten Murung Raya melalui Bidang Kebudayaan menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian tradisi dan kegiatan budaya daerah, meskipun tahun ini harus menghadapi pemangkasan anggaran hingga 50 persen.(1/9)
Kepala Bidang Kebudayaan, Balinga, menyampaikan bahwa berbagai agenda tetap terlaksana sepanjang 2025. Kegiatan dimulai pada April dengan gelaran Tira Tangka Balang, disusul partisipasi dalam Festival Isen Mulang di bulan Mei. Pada Juni, Murung Raya mengadakan seleksi Gita Bahana Nusantara tingkat kabupaten, yang kemudian berlanjut ke tingkat provinsi pada Juli. Karnaval budaya juga turut meramaikan kalender kegiatan.
Selain itu, prosesi adat penyambutan tamu penting masih konsisten dilaksanakan. Hingga September, tercatat sudah tujuh kali ritual adat penyambutan digelar di berbagai kesempatan.
Meski demikian, keterbatasan anggaran menyebabkan beberapa program dibatalkan. Di antaranya, ujian sertifikasi tim ahli cagar budaya di Jakarta serta keberangkatan tim penari Murung Raya ke luar daerah, seperti ke Yogyakarta dan Jakarta, yang biasanya rutin dilakukan dua kali dalam setahun.
“Walaupun ada keterbatasan, kegiatan kebudayaan harus terus berjalan. Kami tetap berupaya menjaga identitas serta kearifan lokal yang menjadi jati diri Murung Raya,” ujar Balinga.
Selain agenda seni dan budaya, tahun ini juga dilakukan penataan halaman di Betang Bantian Kunut sebagai upaya perawatan sarana budaya, meski pembangunan betang baru tidak dapat direalisasikan.
Komitmen ini menunjukkan bahwa semangat pelestarian budaya Murung Raya tidak pernah padam. Dengan dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, tradisi tetap hidup dan diwariskan kepada generasi berikutnya, meski harus berhadapan dengan tantangan keterbatasan anggaran.
(Lana)
Tags
Pemkab Murung Raya